ilustrasi: PARAH...Cucu nekat rampok & bunuh kakek nenek lantaran butuh uang UNTUK beli sabu |
Masih punya hubungan darah, GP
(18) dan adiknya AP (16), nekat mengajak rekannya IT (14) untuk merampok hingga
akhirnya membunuh kakek nenek kandungnya sendiri, Thamrin Kadir (80) dan Cik
Nura (78). Ironisnya, perampokan tersebut dilatarbelakangi hanya ingin
mendapatkan uang untuk membayar utang dan membeli sabu.
Tersangka GP mengaku awalnya
hanya bermaksud mencuri uang pensiun yang baru diambil korban dari bank
beberapa jam sebelum kejadian. Lalu, mereka bertiga mendatangi rumah korban
dengan mengendarai sepeda motor.
"Saya sama teman (IT) masuk
ke rumah, waktu itu tidak terkunci. Adik saya nunggu motor di depan,"
ungkap tersangka GP di Mapolresta Palembang, Jumat (2/12).
Saat itu, korban Cik Nura sedang
tertidur lelap. Lantaran takut aksi pencuriannya ketahuan, tersangka IT
berinisiatif menghabisi korban. Mereka sengaja membawa sebilah pisau untuk jaga
diri.
"Saya bekap nenek saya pakai
bantal, dia teriak-teriak. IT nusuk dua kali dan menyembelih leher nenek saya.
Habis itu, saya juga ikut menusuknya satu kali," jelasnya.
Kegaduhan tersebut membuat korban
Thamrin masuk ke dalam kamar istrinya. Begitu melihat kakeknya, tersangka GP
mendorong dan menikamnya berkali-kali hingga tewas.
"Kami panik kakek saya lihat
kami baru bunuh nenek. Dia kami bunuh juga," ujarnya.
Kedua korban tewas bersimbah
darah. Kedua pelaku lantas leluasa mengambil sejumlah barang. Di antaranya,
uang Rp 700 ribu, ponsel, dan beberapa perhiasan emas.
"Kami keluar dari pintu
belakang, habis itu kami pulang ke rumah. Tidak tahu kalo di rumah kakek nenek
lagi heboh," terangnya.
Tersangka GP menuturkan,
perampokan tersebut untuk membayar utang sebesar Rp 2 juta dan ingin membeli
narkoba. Dalam persembunyiannya di rumah, mereka menggelar pesta sabu yang
dibeli hasil perampokan.
"Duitnya kami pakai beli
sabu, kami pakai bareng. Kalau emas-emas masih ada, belum dijual,"
tukasnya.
Diketahui, warga Jalan KH Wahid
Hasyim, Lorong Mutiara II, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I,
Palembang, dihebohkan dengan kematian tak wajar pasangan suami istri lanjut
usia, Thamrin Kadir (80) dan Cik Nura (78) di rumahnya. Kedua korban tewas
dengan banyak luka tusukan bahkan leher nyaris terpotong.
Peristiwa itu baru diketahui anak
korban, Hendri, yang pulang setelah diberitahu tetangganya lantaran rumah
korban gelap, tak seperti biasanya, Kamis (1/12) menjelang Maghrib. Begitu
masuk rumah, Hendri menjerit melihat kedua orangtuanya tergeletak bersimbah
darah di kamar.
Warga berduyun-duyun mendatangi
lokasi untuk menyaksikan peristiwa yang membuat gempar itu. Tak lama, polisi
datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa kedua korban ke
rumah sakit.
Dari hasil visum, korban Thamrin
mengalami tujuh luka tusuk di leher sebelah kanan dan empat liang di bahu
kanan. Sedangkan korban Cik Nura tewas dengan lima liang luka dan luka sembelih
di leher.
Sumber : Merdeka.com
No comments:
Post a Comment