Buwas: Ada Pengkhianatan dari dalam Bangsa Indonesia Sendiri!! |
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso ikut menghadiri
deklarasi perang melawan narkoba. Itu merupakan deklarasi perang dari
sedikitanya 13 ormas Islam yang bernaung di Lembaga Persahabatan Ormas
Islam (LPOI).
"Selama ini kalau bertindak malah kita yang di-bully,
malah dibilang melanggar HAM, padahal yang kita tindak itu pelaku
pelanggaran HAM berat," kata pria yang akrab disapa Buwas tersebut, saat
memberi paparan di Deklarasi Perang Melawan Narkoba di hadapan
orams-ormas Islam, Kamis (22/12).
Ia mengungkapkan, Desember lalu
baru saja bertemu dengan Presiden Joko Widodo, dan sudah menyatakan
kalau Indonesia harus berperang melawan narkoba. Mendapat dukungan
Jokowi, namun Buwas mengaku tidak mendapatkan dukungan yang berarti dari
pembantu-pembantu Presiden, yang selama ini ia rasakan memang tidak
berbuat apa-apa.
Buwas menuturkan, sebagian besar kementerian
yang ada di Kabinet Kerja masih merasa narkoba bukan bagiannya, dan
merasa itu tanggung jawab BNN dan Polri. Bahkan, ia sempat mendapat
serangan bertubi-tubi dari setidaknya tiga LSM asal Indonesia saat
berada di AS, yang menggembor-gemborkan hukuman mati bandar dan pengedar
sebagai pelanggaran HAM.
"Pelemahan itu terus dilakukan, jadi ada pengkhianatan dari dalam bangsa Indonesia itu sendiri," ujar Buwas.
Terkait
itu, Buwas sempat menceritakan agenda-agenda dari jaringan narkotika di
Indonesia, yaitu regenerasi pangsa pasar yang memang gencar dilakukan.
Menurut Buwas, saking kejamnya jaringan-jaringan narkotika ini, mereka
yang jadi bandar dan pengedar sudah tidak kenal lagi belas kasihan, dan
menyebarluaskan narkoba ke anak-anak kecil.
"Begitu biadabnya, mereka meracuni anak-anak dan cucu-cucu kita yang sedang sekolah," kata Buwas.
Hal
itu yang menjadi alasan apresiasinya, karena merasa dukungan deklarasi
perang narkoba dari ormas Islam sangat berarti sebagai kekuatan BNN.
Ormas-ormas itu di antaranya Nahdlatul Ulama, Persis, Al Irsyad,
Mathlatul Anwar, Al Washliyah, Syarikat Islam, Perti, Al Ittihadiyah, Az
Zikra, Persatuan Islam Tionghoa, Ikadi, PUI, dan HBMI.
Selain
ormas Islam, deklarasi turut dihadiri tokoh-tokoh nasional seperti
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Dewan Kehormatan DPD AM Fatwa
dan Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto. Deklarasi berisikan lima
poin, yang dibacakan Ketua Umum LPOI dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU), Said Aqil Siroj.
Sumber : Republika
No comments:
Post a Comment